25 January 2004

-= YoGYa sEPi mALanG rAmE LaGi ... !! =-

Akhirnya hari ini Tino & Jami resmi keluar dr PT. Wahana Lintas Nusa (ISP) - Yogya.
Dan akibatnya bagi saya kekurangan temen lagi, yah apa boleh buat ... namanya juga utk cari sesuap nasi.
Dimana ada yg lebih menjanjikan, disana kita berkumpul.

GooD Luck Friends, semugha ndang berhasil, ndang sugih, ghen iso ndang RABI (Merried) *kedip-kedip*
Tuk Bhondet .... tuh gua kembaliin temen tidur luh .... *tOeL-tOeL*, akhirnya situ ada temen tuk bertukar fikiran lagi yah *sIuL-sIuL*

-= he 509 x =-

23 January 2004

-= KLC83 =-

Kemarin sore dapet kabar dr si boss, kalo temenku jkt si SYUGA (salah satu temen ex Kos-kostan KLC83) sekarang ada di YOGYA, trus malemnya kira ketemuan ngobrol sana-sini gak karuan.
Malem ini dia dateng lagi, trus disambi "Ngunjuk" kita ngobrol lagi ngalor-ngidul.
Lucu jug liat raut wajah yg dah lama gak minum trus minum *senyum bejat*

Boss bino. Syuga, aku & oppie, berempat sibuk masing-masing.
Boss bino sibuk cari GBT, Oppie maen catur di Yahoo Games tapi akhirnya sempet rangking merosot gara-gara dah gak konsen, Syuga maen games Empire Conqueror, trus saya sendiri ..... yah isi blog dong *sIuL-sIuL*

Aslinya bingung juga mo ngapain, akhirnya .... yah ngisi bloggie lagi deh *kedip-kedip*
wah bingung juga mo nulis apaan .... *garuk-garuk*
Yah udah dr pd ngawur mending cukup sekian dulu tuk hari ini.

Chawwwwwwwww........ *MuacH di UdeL*

-= he 509 x =-

11 January 2004

-= mAnUsIa =-

Manusia selalu berubah. Tidak ada kedukaan yang abadi seperti juga tidak ada kesenangan yang kekal. Juga manusia tidak selalu baik atau selalu jahat, dalam diri manusia terdapat unsur kebaikan dan unsur kejahatan ini. Sekali waktu kejahatannya menonjol, ada kalanya kebaikannya nampak. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya, pikiran kita sendirilah yang menentukan, yang menguasai seluruh kehidupan, sehingga kita diombang-ambingkan antara susah dan senang, baik dan jahat, indah dan buruk, yang timbul dari pikiran yang menilai-nilai, membanding-bandingkan semua merupakan permainan dari pikiran kita sendiri yang selalu mengejar kesenangan dan menolak kesusahan. Karena perbandingan dan penilaian ini, maka terciptalah sifat-sifat kebaikan, susah senang, baik jahat, dan sebagainya. Dan sifat-sifat kebaikan inilah yang menimbulkan adanya kebaikan tunggal, kebalikan abadi yang menguasai dan menyengsarakan kehidupan, yaitu kebalikan antara cinta dan benci. Yang menyenangkan atau dianggap menyenangkan kita cinta, sebaliknya yang kita anggap menyusahkan kita benci. Maka terjadilah pertentangan, permusuhan kelompok, bangsa, dan perang! Dapatkah kita terbebas dari cengkeraman pikiran yang menilai dan membandingkan? Mungkin dapat kalau kita bebas dari keinginan untuk mengejar kesenangan. Segala macam KEINGINAN, dalam bentuk apapun juga, adalah MENYESATKAN. Ingin baik, ingin bebas, ingin suka, ingin damai dan sebagainya, pada hakekatnya adalah INGIN SENANG! Betapapun tinggi dan mulianya nampaknya yang diinginkan itu, tetap saja itu merupakan keinginan untuk mencapai kesenangan, baik kesenangan batin maupun kesenangan lahir. Dan setiap pengejaran kesenangan, dalam bentuk apapun juga, pasti mendatangkan konflik dan ada yang menghalangi, ada yang merintangi, timbullah kekerasan dan pertentangan, timbullah rasa benci dan permusuhan. Betapa banyaknya hal ini terjadi di sekeliling kita! Betapa memang demikianlah hidup ini.

Contohnya, seorang pendeta bertapa untuk mencari kedamaian. Ini merupakan suatu keinginan, ingin mencapai kedamaian. INGIN SENANG! Karena kalau dalam keadaan damai, dianggapnya akan senang. Karena itu, setiap ada gangguan dalam pertapaannya, dia akan menentang si pengganggu ini dan terjadilah permusuhan. Dengan sendirinya kedamaian yang dicari-cari itupun hancur lebur! Betapa banyaknya hal ini dilihat dalam kehidupan kita sekarang ini! Bangsa-bangsa berteriak-teriak mencari perdamaian, INGIN DAMAI, yang berarti ingin senang pula! Bukan enggan perang, melainkan ingin damai, ingin senang. Maka, dalam mengejar perdamaian ini, kalau perlu dengan jalan perang! Dan kalau sudah perang, mana ada perdamaian? Padahal, perdamaian tidak perlu dikejar, tidak perlu dicari. Hentikan perang, jangan berperang, maka tanpa dicari sudah ada kedamaian itu! Demikian pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita terlalu banyak MENGINGINKAN hal-hal yang tidak ada. Kita tidak mau membuka mata akan kehidupan kita sehari-hari, tidak mau memandang keadaan kita setiap saat, lahir batin. Kita INGIN sabar, padahal kita pemarah. Sama seperti ingin damai tapi dalam keadaan perang tadi. Kalau kita mengenal diri sendiri, melihat kemarahan sendiri, penglihatan ini menyandarkan dan menghentikan marah itu. Kalau sudah tidak ada marah perlukah belajar sabar lagi?

Kita manusia sebagai perorangan, sebagai kelompok, sebagai bangsa, agaknya lupa bahwa segala sumber peristiwa berada di dalam diri kita sendiri. Kuncinya berada dalam diri kita sendiri. Akan tetapi kita selalu mencari ke luar. Kita tidak mau mempelajari diri sendiri dalam hubungannya dengan kehidupan. Kehidupan adalah kita, kitalah pokoknya, kitalah, ujung pangkalnya, kitalah dasarnya, kitalah sebab akibatnya. Kita lebih suka mempelajari orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain dan mencari kesenangan untuk diri sendiri belaka selama hidup. Maka tidaklah aneh kalau selama hidup kita diombang-ambingkan oleh gelombang kehidupan penuh suka-duka, jauh lebih banyak dukanya dari pada sukanya. Maukah kita menyadari semua ini dan mulai meneliti diri sendiri. Bercermin sepanjang hari setiap saat? Bercermin lahir batin? Kapan dimulai? SEKARANG JUGA!


-= he 509 x =-

10 January 2004

-= cInta & cIta-cIta =-

Cinta bukanlah berarti kesenangan bagi diri sendiri belaka!
Cinta sejati menimbulkan perasaan ingin melihat orang yang dicinta itu bahagia, dan kalau kebahagiaan orang yang kita cinta itu terletak di dalam diri orang lain, bukan dalam diri kita, kalau orang yang kita cinta itu merasa bahagia kalau berada bersama orang lain, kita harus dapat melihat kenyataan ini. Cintakah itu kalau kita memaksa orang yang kita cinta itu hidup sengsara di samping kita, hanya karena kita ingin memperoleh kesenangan darinya? Tidak, cinta yang hanya mementingkan diri sendiri adalah picik dan curang, karena itu rela melihat dia memilih orang lain, demi kebahagiannya. Karena cinta sepihak hanya menimbulkan kesengsaraan dalam kehidupan suami isteri.


Apakah artinya cita-cita?
Bukankah cita-cita hanya merupakan bayangan yang tidak ada, merupakan sesuatu yang dianggap lebih indah daripada kenyataan yang ada, merupakan bayangan khayal, yang dikejar-kejar oleh manusia yang ingin mencapainya? Bukankah cita-cita itu sesuatu yang telah digambarkan, merupakan bayang-bayang yang dipuja-puja sebagai teladan untuk dicapainya dengan cara bagaimana pun.

Cita-cita adalah sesuatu yang amat baik, yang menjadi arah tujuan hidup. Tanpa cita-cita yang tinggi, hidup akan menyeleweng.

Benarkah demikian?
Apakah tidak sebaliknya? Apakah bukan justeru karena mengejar cita-cita itu maka manusia saling gempur, saling jegal, saling hantam demi mencapai cita-citanya masing-masing? Apakah bukan cita-cita yang menimbulkan perbuatan-perbuatan kejam, keras, dan pengejarannya membuat kita menyeleweng daripada kebenaran? Cita-cita adalah suatu contoh yang sudah digambarkan lebih dulu, dan kalau kita memaksa diri menjangkaunya, mengekornya, bukankah kita menjadi manusia-manusia yang paling munafik dan palsu? Kita bercita-cita menjadi orang baik, akan tetapi kalau memang kita tidak baik, maka kita akhirnya menjadi orang baik yang palsu, baik pura-pura hanya untuk memenuhi gambaran contoh yang dicita-citakan itu belaka!

Andaikata orang bodoh itu mengenal diri sendiri dan melihat kebodohannya, dia sudah bukan orang bodoh lagi! Sebaliknya, orang bodoh yang tidak melihat kebodohannya dan merasa diri pintar, dialah sebodoh-bodohnya orang ! Demikian pula, andaikata orang tidak baik itu mengenal diri sendiri dan melihat ketidakbaikannya, maka pengertian ini menimbulkan kesadaran dan dia bukan orang tidak baik lagi dan dia tidak perlu mencari untuk menjadi orang baik lagi!

Sebaliknya, dalam keadaan tidak baik lalu mengejar untuk menjadi orang baik, pengejarannya itu akan menimbulkan banyak ketidakbaikan, mungkin dia akan pura-pura berbuat baik, mungkin dia akan menggunakan kekerasan, kedudukan, harta benda, untuk dapat disebut orang baik dan di dalam semua kebaikan yang dilakukan oleh orang tidak baik terkandung ketidakbaikan yang paling jahat! Kita sudah terbiasa menganggap bahwa cita-cita mendatangkan kemajuan, anggapan kuno yang sudah mendarah daging dan kita terima begitu saja tanpa penyelidikan akan kebenarannya. Mendatangkan kemajuan? Kemajuan yang bagaimanakah? Kita bercita-cita menjadi seorang berkedudukan tinggi dan dalam mengejar cita-cita itu, sudah hampir dapat dipastikan terjadi perebutan, terjadi penyogokan, terjadi kekerasan, bahkan mungkin kita harus menginjak orang lain sebagai batu loncatan dan setelah kita berhasil mencapai cita-cita itu, memperoleh kedudukan tinggi, apakah itu kemajuan namanya?

Tidak perlu kita berpegang kepada pelajaran mati, harus bercita-citakah, atau tidak haruskah, atau harus puas atau tidak puaskah? Apa sih artinya harus ini atau tidak harus itu? Kalau puas ya puas saja, kalau tidak puas ya tidak puas saja, jangan dipaksakan menjadi sebaliknya karena hal itu menimbulkan pertentangan batin dan kepalsuan belaka. Mengapa kita tidak puas dengan keadaan saat ini? Sekali tidak puas, sampai matipun kita selalu akan tidak puas, bukan? Keadaan setiap saat berubah, akan tetapi ketidakpuasan yang timbul karena mengejar keadaan yang lain itu tidak akan pernah berubah dan akan menekan kita selama hidup. Tidak ada yang tidak membolehkan orang mencari kemajuan, akan tetapi harus dimengerti lebih dulu, apa sih kemajuan yang kita cari-cari itu? Apakah bahwa hal itu berarti menjadi orang biasa saja. Apa salahnya menjadi orang biasa? Kenapa semua orang ingin menjadi orang yang LUAR BIASA? Justeru inilah yang menjadi sebab dan sumber timbulnya segala malapetaka di dunia, segala permusuhan dari perorangan sampai kepada kelompok dan bangsa. Ingin menjadi luar biasa, lain daripada yang lain, paling hebat, paling jempol, haus akan pujian. Padahal semua itu kosong belaka, hanya angin yang akan memenuhi kepala menjadi besar dan tolol! Kita semua takut untuk menjadi orang yang dianggap tidak ada artinya! Padahal kita baru dipandang kalau kita sudah dapat mengalahkan orang lain, memperlihatkan kekuatan dan kekuasaan kita. Tidak anehlah kalau pendidikan macam ini membentuk kita menjadi manusia-manusia yang kejam, yang hanya mementingkan kesenangan diri pribadi.

Ya, itulah cita-cita dan pengejarannya! Cita-cita yang diagung-agungkan itu bukan lain hanyalah keinginan untuk menyenangkan diri pribadi. Kesenangan, cita-cita, kedudukan, kekayaan, kemulyaan, dan sebagainya tidaklah buruk, akan tetapi PENGEJARANNYA, itulah yang amat jahat! Kekayaan, misalnya, tidak buruk, akan tetapi pengejarannya, mengejar kekayaan itulah yang menciptakan pelbagai perbuatan jahat yang kejam. Karena pengejaran ini yang membutakan mata batin, dalam mengejar sesuatu yang kita inginkan untuk menyenangkan diri, yang diselimuti dengan nama indah cita-cita, kita menjadi buta dan melakukan apa saja demi tercapainya cita-cita itu.

INGIN dia menjadi orang gagah dan baik, dan semua orang tua bilang cinta kepada anak-anaknya dan mereka ingin anak-anaknya menjadi orang begitu atau begini. Coba teliti yang benar. Bukankah keinginan itu didorong oleh hati yang ingin menyenangkan diri sendiri? Ingin senang MELALUI anaknya! Orang Tua akan senang kalau anaknya menjadi begini atau begitu menurut yang diinginkan. Bukankah begitu? Maka, kalau si anak tidak menta'ati, lalu dimaki, dibenci, bahkan hampir dibunuh! Bukan demi cita-cita, bukan demi kehormatan, bukan pula sama sekali demi cinta, melainkan demi menyenangkan diri sendiri. Karena si anak menolak, berarti tidak menyenangkan, dan berubahlah cinta itu menjadi benci dan kekejaman, sehingga rela hampir membunuh anak.

Yang penting adalah kesadaran dan pengenalan diri sendiri berikut semua kesalahan-kesalahan kita sendiri. Makin waspada kita memandang dan membuka mata, makin jelaslah nampak seluruh kenyataan hidup ini. Pengekoran terhadap guru atau pelajaran yang lampau hanya akan membuat kita menutup mata saja, dan hal itu dapat menimbulkan penyelewengan.

Betapa kita semua, selama ini hanya mementingkan diri pribadi, mencari kesenangan diri pribadi, hendak memperalat seluruh manusia dan semua isi alam demi memenuhi keinginan kita untuk bersenang hati dan karenanya menciptakan malapetaka dan kesengsaraan hidup...
-Naudzubillah Min Dzhalik-


-= he 509 x =-

07 January 2004

-= aLTeRnAtiVe bLoG =-

http://textamerica.com

With Moblogs you can post pictures, video & text from your camera phone direct to web instantly. It's fun & free.

Waahhhhhhhh ..... udah ada yg coba blom ?? Nanti kalo udah, kabar-kabari yah ..... *kedip-kedip*

-= he 509 x =-

02 January 2004

-= #sheilaon7.DALnet - mEsIa gAnK =-

kemaren sore tgl 1 jan 2004 dapet kabar kalo ada temen-temen dr malaysia datang ke Yogya, sayangnya mereka disini udah 2 hari dan tidak kasih kabar. Nah besoknya (hari ini) mereka pulang kembali ke malaysia. Akhirnya kita cuma ketemuan sebentar, dari jam 8 malam sampai jam 23.30 .... itupun karena si merita dah keliatan ngantuks berat dan besok dia kudu masuk kerja (kalo saya masih libur sampai tgl 4).

Mereka yg dateng sekitar 10 orang, diantaranya (temen #sheilaon7.DALnet) : Naem, Nurull, illi, dan Soraya. Selain itu Umi/Ibu nya Naem juga ikut, ada juga sodaranya Nurull (lin), serta beberapa teman mereka.

Disana juga sempet ketemu dgn istrinya Fadly (PADI) yg datang bersama anaknya, mereka memberikan cindera mata poster-posternya PADI (duh kita gak sempet kasih oleh-oleh utk mereka). Yah mau gimana lagi, soalnya berita mendadak banget, serta .... ke esokan harinya mereka dah mo pulang ke Malaysia.

Besok-besok kalo mo datang yah informasi dong, dan selamat utk kalian yg telah membuat kami malu karena tidak bisa memberikan sambutan yg meriah ...... *garuk-garuk*
Coba ajah, kalo kami ke Malaysia .... kami juga akan berbuat yg sama (biar seimbang) *he509x*
Dah gitu ajah .....

PS : Biar bagaimanapun, kami senang kita bisa ketemu dengan kalian, semoga silahturahmi ini akan terus terjalin (Amin).

-= he 509 x =-

01 January 2004

-= tAhUn bArU 2004 =-

hAppY nEw yEAr's eVerYbUdY ......... !!
sEmOgA ALLAH S.W.T selalu melimpahkan nikmah, rahmah, barokah, serta hidayah-NYA bagi kita semua.
sEmOgA sUksEs utk rekan² sEmUa.
Amin Yarobbhal'alamin.

-= he 509 x =-